PENATALAKSANAAN
Menurut Ngastiyah (1997: 232-235) dan Hassan &
Alatas (195: 850-854) ada 4 faktor yang perlu dikerjakan :
- Segera diberikan diezepam intravena dosis rata-rata 0,3mg/kg
|
|
|
berikan
dosis awal fenobaritol
neonatus
=30 mg IM
1
bln-1 thn=50 mg IM
>1 thn=75
mg IM
|
4 jam kemudian
Hari I+II = fenobaritol 8-10 mg/kg dibagi
dlm 2 dosis
Hari berikutnya = fenobaritol 4-5 mg/kg
dibagi dlm 2 dosis
Bia diazepam
tidak tersedia langsung memakai fenobarbital dengan dosis awal selanjutnya
diteruskan dengan dosis rumat.
- Membebaskan jalan nafas, oksigenasi secukupnya
- Meurunkan panas bila demam atau hipereaksi, dengan kompres seluruh tubuh dan bila telah memungkinkan dapat diberikan parasetamol 10 mg/kgBB/kali kombinasi diazepam oral 0,3 mg/kgBB
- memberikan cairan yang cukup bila kejang berlangsung cukup lama (> 10 menit) dengan IV : D5 1/4, D5 1/5, RL.
Ada juga penatalaksanaan yang lain yaitu:
a.
Bila etiologi telah diketahui pengobatan terhadap penyakit primer segera
dilakukan. Bila terdapat hipogikemia, beri larutan glukosa 20 % dengan dosis 2
- 4 ml/kg BB secara intravena dan perlahan kemudian dilanjutkan dengan larutan
glukosa 10 % sebanyak 60 - 80 ml/kg secara intravena. Pemberian Ca - glukosa
hendaknya disertai dengan monitoring jantung karena dapat menyebabkan
bradikardi. Kemudian dilanjutkan dengan peroral sesuai kebutuhan. Bila secara
intravena tidak mungkin, berikan larutan Ca glukosa 10 % sebanyak 10 ml per
oral setiap sebelum minum susu.
b.
Bila kejang tidak hilang, harus pikirkan pemberian magnesium dalam
bentuk larutan 50% Mg SO4 dengan dosis 0,2 ml/kg BB (IM) atau larutan 2-3 % mg
SO4 (IV) sebanyak 2 – 6 ml. Hati-hati terjadi hipermagnesemia sebab gejala
hipotonia umum menyerupai floppy infant dapat muncul.
c.
Pengobatan dengan antikonvulsan dapat dimulai bila gangguan metabolik
seperti hipoglikemia atau hipokalsemia tidak dijumpai. Obat konvulsan pilihan
utama untuk bayi baru lahir adalah Fenobarbital (Efek mengatasi kejang,
mengurangi metabolisme sel yang rusak dan memperbaiki sirkulasi otak sehingga
melindungi sel yang rusak karena asfiksia dan anoxia). Fenobarbital dengan
dosis awal 20 mg . kg BB IV berikan dalam 2 dosis selama 20 menit.
Banyak penulis tidak atau jarang menggunakan
diazepam untuk memberantas kejang pada BBL dengan alasan efek diazepam hanya
sebentar dan tidak dapat mencegah kejang berikutnya. Disamping itu pemberian bersama-sama
dengan fenobarbital akan mempengaruhi pusat pernafasan karena zat pelarut
diazepam mengandung natrium benzoat yang dapat menghalangi peningkatan
bilirubin dalam darah
0 comments:
Post a Comment