Penanggulangan
asma pada anak sekarang yang lebih penting bukan mengatasi serangan, tetapi
terutama ditujukan untuk mencegah serangan asma. Anak yang menderita asma harus
dapat hidup layak serta tumbuh dan berkembang sesuai umurnya. Dengan demikian
segala upaya penggunaan obat dan nonobat harus dinilai untung ruginya
berdasarkan tujuan utama tadi atau dengan perkataan lain tidak lebih mengganggu
tumbuh kembang anak. Tindakan – tindakan kita harus meningkatkan mutu kehidupan
anak asma itu untuk sekarang dan masa depan.
Pencegahan serangan
asma terdiri atas :
Cara menghindari
berbagai pencetus serangan asma perlu diketahui dan diajarkan kepada anak serta
keluarga. Debu rumah merupakan faktor pencetus yang sering dijumpai pada anak.
Debu rumah biasanya mengandung tepung sari rumputan, pohon dan belukar
disekitar rumah yang dibawa oleh angin masuk kedalam rumah. Debu rumah juga
mengandung serpih atau rontokan kulit, bulu hewan peliharaan, ludah binatang
peliharaan yang kering, rontokan pakaian, rontokan kain lainnya, hancuran
koran, tembakau, abu rokok, dan sebagainya. Debu rumah juga mengandung serangga
yang sudah mati, bakteri, jamur, sisa – sisa makanan yang telah lama. Tumpukan
buku – buku koran yang telah lama dan mengandung debu tersebut mengandung
banyak sekali alergen yang potensial dapat merupakan pencetus asma pada anak.
Memang tidak mudah menghindarkan debu rumah. Untuk menghindari pencetus karena
debu rumah dianjurkan dengan mengusahakan kamar tidur anak seperti di RS, ialah
:
1. Kasur tempat tidurnya dimasukan kedalam
kantong vinil, dipasang resleting sehingga kasur terbungkus rapat dan debu
tidak dapat masuk, kapuk tidak keluar, begitu juga bantalnya.
2. Sprei, tirai, selimut sekurang –
kurangnya dicuci 1 minggu sekali.
a.
Lemari
rak dan lainnya dibersihkan dengan lap basah dan hanya dipakai menyimpan
pakaian yang sering dicuci.
b.
Mebel
di lap basah dan lantai dibersihkan setiap hari.
c.
Lebih
baik tidak menggunakan karpet di kamar tidur dan kamar / tempat bemain anak.
d.
Lebih
baik tidak memelihara binatang.
e.
Jangan
menyimpan buku di kamar tidur anak.
f.
Pakaian
yang ada di lemari walaupun sudah bersih jika sudah lama tidak dipakai supaya
di cuci lagi, lemari di lap basah.
3. Untuk menghindarkan penyebab dari
makanan, bila belum diketahui pasti, lebih baik anak yang asma makan coklat,
kacang tanah atau makanan yang mengandung coklat atau minum es. Perlu
diperhatikan pula apakah asma timbul setelah anak memakan makanan yang
mengandung zat pengawet atau pewarna makanan.
4. Yang perlu diperhatikan :
a.
Hindarkan
anak kontak dengan orang dewasa yang sedang menderita infuenza / pilek.
b.
Bila
batuk atau bersin harus menutup mulut dan hidungnya.
c.
Hindarkan
anak berada di tempat yang sedang terjadi perubahan udara.
Anak yang menderita
asma tidak dilarang bermain – main atau olahraga, bahkan dianjurkan tetapi
perlu diatur karena itu merupakan kebutuhan untuk tumbuh kembang anak. Hanya
caranya di awasi dan diatur sebagai berikut :
a.
Menambah
toleransi secara bertahap, menghindarkan percepatan gerak yang mendadak,
mengalihkan macam kegiatan misalnya dari lari ke naik sepeda.
b.
Bila
mulai batuk – batuk istirahatlah sebentar, minum air dan setelah tidak batuk
lagi, kegiatannya diteruskan.
c.
Adakalanya
beberapa anak sebelum melakukan kegiatan perlu minum obat atau menghirup
aerosol lebih dahulu.
Obat – obatan asma pada
anak ( pada saat serangan / pencegahan ), meliputi :
a.
Bronkodilator
: adrenalin, orsiprenalin, terbutalin fenoterol.
b.
Kortikosteroid
: prednison, hidrokortison, deksametason.
c.
Mukolitik
: banyak minum air.
Cara pemberian sesuai
petunjuk masing – masing.
Obat – obatan yang
disebutkan itu diberikan jika sedang mendapat serangan.
Obat untuk pencegahan
serangan asma antara lain :
a.
Bronkodilator
b.
Kortikosteroid
c.
Ketofilen
( zaditen )
d.
DSCG
( intal )
e.
Mukolitik
Obat pencegahan harus
terus diberikan walaupun sedang tidak mendapat serangan.
0 comments:
Post a Comment